Sekarang ini batik tulis Lasem tidak hanya dipasarkan melalui offline dan online seperti media sosial dan marketplace saja tetapi sudah merambah teknologi metaverse yang dapat menampilkan produk dalam bentuk tiga dimensi.
Melalui portal metaversebatik.com pengrajin batik seperti memiliki showroom 3 dimensi, produk batik dipajang layaknya workshop disertai manakin. Penjualan batik tulis tersebut dibuat oleh Tim Kedaireka Program Studi Sistem Informasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang sejak Agustus 2022 lalu.
Para tamu undangan dalam launching di rumah merah Heritage Lasem kemarin seperti Kepala Dinas Kebudayaan dan pariwisata Muttaqin, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Faktor Rahardjo, pengrajin dan wartawan diberi kesempatan mencoba masuk ke dalam workshop virtual dengan menggunakan kacamata virtual reality.
Ketua peneliti Kedaireka metavers batik Lasem Ridwan Sanjaya mengungkapkan platform yang diperuntukkan para pengusaha batik tulis Lasem itu merupakan hibah dari pemerintah dalam bentuk program Kedaireka, tujuannya memberikan solusi dan alternatif cara penjualan produk batik tulis Lasem.
“Kita berusaha untuk memberikan solusi bagaimana biar pengrajin batik langsung bisa mempunyai alternatif, Jadi selain menjual secara langsung dimana kita tahu bahwa ada hambatan-hambatan baik itu pada saat pandemi, maupun sekarang, akses jalan mereka juga bisa selain menggunakan media sosial dan marketplace, juga bisa tambah satu lagi dalam bentuk metaverse, dimana metaverse ini memungkinkan orang untuk melihat secara nyata dalam wujud yang riil di dalam dunia 3 dimensi.” demikian yang disampaikan Ridwan Sanjaya ketua peneliti Kedaireka Prodi Sistem Informasi.
Masyarakat yang ingin masuk ke metaversebatik.com ini bisa menggunakan handphone, laptop, tablet atau menggunakan kacamata reality agar seperti ada di dalamnya.
sementara itu salah satu pengrajin batik tulis Lasem Rudi Siswanto mengakui platform metaverse dibilang baru bagi pengrajin batik di Lasem, ia berharap ke depan semakin banyak pengrajin batik yang bergabung ke dalam metaverse karena ini dinilai dapat menjadi solusi bagi mereka yang belum memiliki showroom.
Sumber: Youtube Pemerintah Kabupaten Rembang
berita serupa:
https://rri.co.id/bisnis/108126/unika-bantu-pengrajin-batik-lasem-melalui-metaverse
https://www.kompas.id/baca/humaniora/2022/12/18/pasar-batik-lasem-menjajaki-dunia-virtual
http://mataairradio.com/berita-top/batik-lasem-dipasarkan-di-dunia-lain-yuk-lihat
https://www.kompas.tv/article/360672/perajin-batik-lasem-diajak-memasarkan-produk-lewat-metaverse