Diskusi di antara tetangga tentang mata uang ataupun aset crypto sampai hari ini belum juga berhenti karena berbagai kasus yang berbeda-beda namun melibatkan aset crypto, sehingga banyak yang melihat crypto sebagai biang masalahnya. Bahkan sejak kelahirannya, mata uang crypto sudah banyak menimbulkan kontroversial. Baik secara nilai yang fluktuatif secara radikal, maupun kasus penipuan yang menyertai perjalanannya. Ada sebagian masyarakat yang mengganggap crypto sebagai investasi, namun ada juga yang beranggapan crypto sebagai judi.
Sebagai awal diskusi, perlu diketahui bahwa yang disebut sebagai crypto currency adalah mata uang digital yang saat ini lebih disebut sebagai aset crypto. Contoh aset crypto antara lain Bitcoin, Ethereum, Litecoin, Dogecoin, dan masih banyak lagi. Selain Bitcoin, aset crypto yang lain sering disebut sebagai altcoin atau alternative coin. Jumlahnya sangat banyak hingga mencapai 10 ribu jenis secara global, namun hanya berkisar 200 jenis aset crypto yang diakui oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Variasi juga sangat banyak dilihat dari dasar nilai yang menjadi patokannya, cara memperolehnya, maupun teknologi yang digunakan.
Karena ada undang-undang yang mengatur, aset crypto merupakan alat investasi yang dapat diperjualbelikan di Indonesia dengan perusahaan pedagang aset crypto yang terdaftar dan diawasi oleh Bappebti. Meskipun diperbolehkan menjadi alat investasi, aset crypto tidak bisa dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah dan resmi di Indonesia. Dengan pemahaman ini, maka karakteristik aset crypto di atas bisa menjadi dasar bagi untuk memutuskan apakah akan terjun ke dunia crypto atau tidak.
Pada awal keberadaan crypto, keuntungannya cukup menggiurkan bahkan harga salah satu aset crypto bisa mencapai $69 ribu atau sekitar 1M pada bulan November 2021. Saat ini harganya mengalami penurunan yang cukup signifikan, berkisar $19 ribuan atau 280 jutaan dan diprediksi akan menyentuh harga $13 ribuan atau sekitar 180 jutaan akibat harga Dollar Amerika yang terus menguat. Inflasi Dollar Amerika yang akan terus menaikkan suku bunga untuk menghindari terjadinya inflasi di negara tersebut. Hal ini menjadi salah satu penyebab merosotnya harga aset crypto.
Seperti sifat investasi, ada kalanya investasi aset crypto mengalami keuntungan namun ada kalanya mengalami kerugian seperti saat ini. Hal inilah yang menyebabkan sebagian orang menganggap bahwa investasi aset crypto sama seperti berjudi, bisa untung besar namun bisa juga rugi besar. Banyak orang yang frustasi karena rugi besar, bahkan ada yang sampai bunuh diri karena uang yang digunakan adalah uang hasil pinjaman bank. Namun ada yang berhasil melihat pola pergerakan harga aset crypto sehingga bisa mendapatkan untung yang besar.
Lalu, apakah orang awam bisa masuk ke dunia investasi crypto?
Sebagai investasi, ada kalanya nilai aset crypto bisa naik ataupun turun berdasarkan jumlah persediaan, banyaknya permintaan, pemberitaan yang viral, ataupun kondisi ekonomi. Sebagai contoh, salah satu aset crypto di pasar bisa menjadi langka karena penambangan (mining) yang berkurang karena bencana alam, perang, keterbatasan energi, jumlah penambang yang berkurang, atau pembelian dalam jumlah besar. Kasus lainnya dapat dilihat ketika Elon Musk mengumumkan menerima crypto sebagai alat pembayaran produknya, harga salah satu aset crypto mengalami lonjakan yang signifikan. Namun karena variasi aset crypto cukup banyak, maka kondisinya bisa berbeda-beda pada waktu yang sama.
Jika orang awam masuk ke dalam dunia investasi aset crypto, sebaiknya belajar terlebih dahulu seperti halnya belajar saham. Pelajari pola pergerakan nilai aset crypto dari praktek langsung dengan nilai investasi yang jangan terlalu besar dan pengetahuan di internet yang dibagikan oleh beberapa ahli yang sudah lama menjalani. Jangan terburu-buru mengambil keputusan meskipun ada aset crypto yang sedang diviralkan oleh orang-orang terkenal. Yang paling penting, pastikan perdagangan dan aplikasi perdagangan aset crypto yang dilakukan terdaftar dan diawasi oleh Bappebti. Selamat berinvestasi!
FX Hendra Prasetya, ST, MT