Dosen dan Mahasiswa Sistem Informasi dan Akuntansi Berprestasi di Ajang Internasional InCIT 2024

Chonburi, Thailand – The 8th International Conference on Information Technology (InCIT 2024) yang berlangsung pada 14-15 November 2024 di Burapha University, Chonburi, Thailand, menjadi saksi atas prestasi luar biasa yang ditorehkan oleh dosen dan mahasiswa dari Program Studi Sistem Informasi dan Akuntansi (AKSI).

Albertus Dwiyoga Widiantoro, dosen Sistem Informasi yang akrab disapa Yoga, turut berpartisipasi dalam konferensi tersebut dengan mempresentasikan penelitian bertajuk “Sentiment Analysis of P2P Lending Fintech Service User Comments Using CNN-ROS-NCL on Imbalanced Data.” Penelitian ini mengupas penerapan model deep learning untuk menganalisis sentimen komentar pengguna layanan fintech P2P lending, khususnya dalam mengatasi permasalahan data tidak seimbang dengan pendekatan CNN-ROS-NCL.

Tidak hanya itu, Yoga juga mengajak dua mahasiswanya, Natasha Mulyadinata dan Kezia Budiman, untuk terlibat dalam penelitian dan kolaborasi akademik yang menghasilkan karya berkualitas. Kedua mahasiswa ini juga mempresentasikan penelitian mereka dalam konferensi yang sama.

Kezia Budiman memaparkan penelitian berjudul “Analyzing LQ45 Prices Using Indonesia’s Inflation Rate With a Hybrid ARIMA-LSTM Model,” yang mengkaji hubungan antara tingkat inflasi Indonesia dengan harga saham LQ45 menggunakan pendekatan hybrid model ARIMA-LSTM. Sementara itu, Natasha Mulyadinata mempresentasikan penelitian berjudul “Exploring IDX Composite Growth Using LSTM Model With US Economic Indicators,” yang menjelajahi pertumbuhan IHSG dengan memanfaatkan model LSTM dan indikator ekonomi Amerika Serikat.

Keikutsertaan dosen dan mahasiswa ini mendapat apresiasi luas dari peserta konferensi, termasuk akademisi dan praktisi dari berbagai negara. Penelitian mereka dinilai memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan teknologi dan analisis data di bidang keuangan dan fintech.

“Melibatkan mahasiswa dalam penelitian internasional adalah bagian dari komitmen kami untuk membangun generasi muda yang kompeten dan berdaya saing global. Saya bangga dengan kontribusi Natasha dan Kezia,” ujar Yoga usai presentasi.

Peran Mahasiswa dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Kezia Budiman dan Natasha Mulyadinata berhasil membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya menjadi pembelajar, tetapi juga kontributor dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

  • Kezia dengan penelitiannya tentang LQ45 dan inflasi menunjukkan bagaimana kombinasi metode statistik tradisional seperti ARIMA dan pendekatan modern seperti LSTM dapat digunakan untuk memahami dinamika pasar saham. Ini mencerminkan pentingnya pendekatan hybrid untuk memanfaatkan kekuatan dari berbagai teknik analisis.
  • Natasha, di sisi lain, dengan penelitiannya tentang pertumbuhan IHSG dan indikator ekonomi AS, menyoroti pentingnya menganalisis keterkaitan antara pasar internasional dan ekonomi domestik. Penggunaan LSTM untuk analisis data time-series menunjukkan kecakapan teknologi dan relevansi dengan kebutuhan pasar global.

Keterlibatan kedua mahasiswa ini membuktikan bahwa dengan dukungan dan bimbingan yang tepat, mahasiswa dapat menghasilkan karya penelitian yang tidak hanya relevan tetapi juga inovatif.

Konferensi Internasional sebagai Platform Global

Partisipasi dalam konferensi seperti InCIT 2024 tidak hanya menjadi peluang untuk mempresentasikan penelitian tetapi juga untuk membangun jejaring internasional. Yoga dan kedua mahasiswanya telah menunjukkan keberanian dan kesiapan untuk bersaing di tingkat global. Presentasi mereka tidak hanya memperkenalkan ide-ide baru tetapi juga membuka pintu untuk kolaborasi lintas negara, yang sangat penting dalam dunia akademik dan profesional saat ini.

Inspirasi untuk Komunitas Akademik

Prestasi ini memberikan teladan bahwa kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dapat menciptakan penelitian berkualitas tinggi yang mampu bersaing di tingkat internasional. Yoga menunjukkan bagaimana peran seorang dosen tidak hanya sebagai pendidik tetapi juga sebagai mentor dan fasilitator untuk mengembangkan potensi mahasiswa.

Keberhasilan ini diharapkan dapat mendorong institusi pendidikan untuk lebih mendorong kolaborasi serupa. Dalam jangka panjang, ini akan meningkatkan reputasi akademik institusi di kancah global dan mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan dunia kerja dan penelitian.

Prestasi Yoga, Natasha, dan Kezia adalah bukti nyata dari keberhasilan strategi pengajaran berbasis penelitian. Dengan topik-topik yang relevan, pendekatan metodologis yang kuat, dan kolaborasi yang efektif, mereka tidak hanya mengharumkan nama institusi tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi bagi komunitas akademik lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi di tingkat internasional.